The Social Live Of Small Urban Space
Buku ini membahas mengenai ruang di dalam kota, yang diteliti dari tahun 1970 proyek The Street Life Dimulai dari taman-taman di Kota New York dan Tempat bermain Anak-anak. Salah satu yang menjadi concern dalam penelitian ini adalah kurangnya orang-orang untuk datang ke Taman. Pada awalnya penulis berasumsi ketika anak-anak bermain di jalan berarti mereka ada masalah mengenai taman tempat bermain mereka, namun pada kenyataannya para anak-anak tersebut mengatakan mereka jauh lebih suka bermain di jalan.
Salah satu tempat favorite mereka bermain adalah di 101 th street Di South East Harlem, pada kenyataanya tempat ini merupakan area bermain yang bisa dikatakan berhasil di blok harlem ini, jumlah dari ruang terbuka meningkat sejak tahun 1961. Pemerintah kota New York memberikan bonus kepada developer yang membangun atau menyediakan Plaza pada setiap tempat Komersial, penulis menemukan di beberapa Plaza yang tersedia terutama pada jam makan siang menarik banyak orang untuk datang. Salah satu contohnya adalah Seagram Building Plaza ruang terbuka ini tidak direncanakan sebelumnya namun ketika Plaza ini selesai dibangun hampir ratusan orang yang datang untuk berduduk-duduk , berjemur matahari dan bercengkrama satu sama lain, contoh lainnya plaza di 77 water street yang disebut Plaza Swinger, karena muda-mudi banyak berkumpul dan bercengkrama.
Penulis berasumsi apabila Plaza seperti Seagram Building dan 77 Water Street berhasil menarik orang-orang untuk datang, mengapa tidak plaza yang lainnya.kami memulai penelitian dengan cross secction 16 plaza, 3 taman kecil, dan sejumlah daerah bermain dan jalan buntu. Demoghraphy yang rumit menghasilkan point mengenai Urban Space yang baik, sebuah ruang kota yang baik yang dapat menstimulasi orang untuk mempunyai kebiasaan yang baru. Seperti makan siang di taman dengan tersedianya banyak Public Space diharapkan pula banyak yang datang ke Taman tersebut. Tempat Publik space yang berhasil merupakan tempat bersosial yang Baik, dimana banyak orang bertemu, berkumpul dalam kelompok, atau bercengkrama. Dari lima ruang publik yang terdapat di New York, Proporsi orang yang berkumpul dengan kelompok sekitar 45% dan sisanya berpergian ke lain tempat.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin banyak Plaza yang Menyediakan tempat duduk , semakin banyak pula orang atau pekerja yang datang ke Ruang publik tersebut. Sebaliknya semakin sedikit tempat untuk duduk atau barier penghalang untuk orang duduk semakin sedikit juga orang atau pekerja yang datang ke Plaza tersebut. Hal ini bisa dilihat pada hari yang cerah anak tangga dari plaza pun dijadikan tempat untuk duduk-duduk para New Yorker.
Matahari, menjadi faktor utama yang dicari oleh pengunjung Taman dan Plaza pada siang hari. Dikarenakan pada pagi harinya sinar matahari terhalang oleh bangunan gedung yang tinggi, waktu yang terbaik untuk duduk di bangku taman adalah ketika matahari sudah masuk pada jam siang dan terhalang oleh pepohonan sehingga menimbulkan efek bayangan, peraturan daerah pun dibentuk agar ruang publik tidak langsung terhalangi oleh bangunan yang tinggi, dengan artian bangunan yang tidak terlampau tinggi disarankan dekat dengan Publik Space sehingga tidak menghalangi sinar matahari yang akan menyinari Plaza.
Angin, ketika orang memikirkan berjemur matahari ada faktor yang lebih penting untuk kenyamanan para pengunjung yaitu Angin , dan menjadi perhatian apabila angin tersebut kencang plaza tersebut harus berfungsi untuk membarier dari angin tersebut. Pohon, banyak hal yang diperlukan dalam iklim setempat termasuk dengan adanya pohon di plaza yang dapat membuat orang atau pengunjung taman lebih nyaman berada di bawah pohon sambil melakukan banyak hal. Pengembang Taman harus berupaya mengkombiasikan tempat duduk yang berdekatan dengan Pohon. Sebagai contoh Paley Park.
Air , adalah elemen yang baik dan diharuskan dalam setiap desain setiap plaza, taman atau ruang publik harusnya terdapat. Air terjun kecil , dinding air, kolam Air, dan terowongan air, serta air mancur. Sebab kehadiran elemen air dalam desain plaza harus dirasakan dan dilihat oleh pengunjung. Kehadiran elemen air ini biasanya akan mengundang anak-anak untuk datang bermain dikarenakan anak-anak senang bermain dengan sesamanya di taman yang memiliki kolam atau air mancur.
Ketika kita hendak datang ke publik space yang ada aktifitas sertakan lah stool makanan, dalam setiap plaza yang membawa kehidupan sosial , kita akan menemukan macam-macam vendor makanan pada setiap pojokan yang menyediakan street food untuk pengunjung yang datang ke Plaza. Terhitung 15 vendor dari penjual makanan yang berjualan di rockefeller Plaza.
Sekarang kita membahas mengenai kunci dari sebuah Plaza yaitu jalan itu sendiri, dari hal pendukung sebuah ruang publik seperti Tempat Duduk, matahari, pepohonan, air dan Makanan ternyata aksebilitas atau fungsi jalan harus menjadi hubungan dengan yang lainnya.
Kelompok marjinal menjadi faktor yang meresahkan ketika para pengunjung datang ke Plaza dan Ruang Publik. Penjual narkoba, pemulung dan orang yang berjualan narkoba serta kriminal yang memanfaatkan Ruang publik tersebut menjalankan Aktifitasnya. Sehinga peran serta dari pihak polisi untuk mengawasi ruang publik tersebut di perlukan.pada saat ini cctv juga menyimpan peran penting dari pengamanan ruang publik.
Pada awalnya ruang publik didesain untuk mendatangkan banyak orang untuk datang, namun apa akibatnya bila desain kita terlalu sukses dan orang yang datang ke ruang publik terlampau banyak dan melebihi kapasitas. Developer taman dituntut untuk membuat zona berdasarkan waktu sibuk atau rush hour sehinga pengguna terkonsentrasi tidak hanya pada satu tempat.
Dari beberapa contoh diatas banyak yang diungkapkan pada ruang luar, sedangkan untuk ruang dalam yang dijadikan ruang publik masih cukup sedikit. Sama seperti halnya outdoor public space, indoor public space juga membutuhkan tempat untuk duduk, tempat makanan , retail-retail, dan toilets atau rest room. Namun ada satu kekurangannya ketika aliran atau jumlah pengunjung banyak maka akan mengakibatkan antrian pada pintu masuk dan keluar.
Bangunan yang semakin complex mengangkat ruang publik yang berada di bawah atau di jalan, dimasukan kedalam sebuah gedung yang mempunyai fungsi macam-macam atau mix use. Namun kekurangannya tidak semua orang bisa masuk kedalam fasilitas di dalam gedung tersebut. Sehingga pengunjungnya relatif sedikit dan tidak ramai
Yang menjadikan ruang publik sukses di suatu kota adalah skala kota, di kota besar banyak alasan untuk membuat ruang publik dikarenakan kebutuhan dari masyarakat kotanya. Namun di kota kecil yang penduduknya lebih sedikit belum tentu ruang publik yang ada akan dipakai secara maksimal di kota kecil tersebut. Faktor yang menarik untuk datang ke ruang publik adalah hal yang menarik mata seperti kehardiran seniman patung jalanan, pemusik jalanan, dan kreasi seni rupa sehingga orang antusias untuk datang ke ruang publik, tentunya dari semua elemen pembentuk dari ruang publik faktor keamanan baik itu dari polisi atau cctv sangat berperan penting dalam membuat rasa aman pengujung datang ke ruang publik.